Fenil
Keton Uria (Phenylketonuria/PKU)
Disebabkan
oleh kurangnya enzim fenilalanin hidroksilase dalam hati yang
mempunyai fungsi mengubah asam amino fenilalanin menjadi tirosin.
Akibatnya kadar fenilalanin dalam darah meningkat (kurang lebih 30
kali normal) dan dikeluarkan melalui urin. Akumulasi ini menghambat
transport asam amino secara normal ke dalam sel otak, akibatnya dapat
menimbulkan gangguan syaraf seperti hiperaktif, kejang dan hambatan
perkembangan mental. Karena tirosin terlibat dalam pembentukan pigmen
melanin dalam tubuh, pasien menunjukkan kelainan pada warna kulit dan
rambut. Diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan darah dan urin untuk
kadar fenilalanin dan asam fenilpiruvat. Kelambatan mental hanya bisa
dicegah bila penyakit ini diketahui dan diobati sedini mungkin pada
masa bayi.
Terapi
diit adalah dengan diit rendah fenilalanin. Untuk
melengkapi jumlah fenilalanin yang dibutuhkan dalam jumlah terbatas
untuk pertumbuhan dan pemeliharaan, diit ditambah dengan sumber
protein alami, yaitu sedikit susu. Bila tiba saaatnya untuk
memberikan makanan padat, ditambahkan atau susu diganti dengan buah
dan sayuran yang mengandung paling banyak 1% protein. Kadar
fenilalanin darah menentukan banyak fenilalanin yang dapat
ditambahkan pada formula yang diberikan. Terapi diit dikatakan
berhasil, bila kadar fenilalanin darah dapat dipertahankan dalam
batas 3-8mg/ml dan anak tumbuh kembang dengan normal.
Diambil
dari Prawirohartono, tanpa tahun
Beberapa jenis formula
yang mengandung rendah fenilalanin dan dapat digunakan sebagai sumber
utama protein adalah Lofenalac®.
Lofenalac®
dibuat dari hidrolisat kasein yang ditambahkan lemak (minyak jagung),
gula, mineral dan vitamin. Kandungan fenilalanin adalah 0,08%. Satu
sendok takar Lofenalac®
(9,3 g) dilarutkan dalam 57 ml air. Formula ini mengandung 1,5g
protein, 7,5mg fenilalanin dan 84kJ (20 kkal) tiap 30 ml.
*Disarikan dari berbagai sumber oleh Nurcholid Umam K
Tidak ada komentar:
Posting Komentar