Defek
septum ventrikel adalah kelainan jantung bawaan dimana tidak
terbentuk septum antara ventrikel jantung kiri dan kanan sehingga
antara keduanya terdapat lubang (tunggal atau multiple) yang saling
menghubungkan. Defek ini bisa muncul sebagai kelainan tunggal atau
berdiri sendiri atau muncul bersama dengan malformasi kongenital
kardial lainnya, misal: stenosis pulmonal, duktus arteriosus
persisten, koarktasio aorta, tetralogi Fallot, transposisi
arteri-arteri besar, atresia pulmonal dan lain-lain. Defek septum
ventrikel adalah kelainan jantung kongenital yang paling sering
ditemukan yaitu:
20-30%
dari seluruh kasus kelainan jantung bawaan, 1,5-3,5
dari 1000 kelahiran hidup, frekuensi
pada wanita 56% dibanding laki-laki 44%, sering
dijumpai pada sindrom Down, kelainan tunggal dan kelainan jantung
kongenital yang muncul bersama dengan VSD adalah 50% dari seluruh
kasus kelainan jantung kongenital, insiden tertinggi pada prematur
dengan kejadian 2-3 kali lebih sering dibanding bayi aterm.
Klasifikasi:
Secara anatosmis septum ventrikel terdiri atas: 1)Septum ventrikel
pars membranasea 2)Septum jalan masuk 3)Septum trabekular 3)Septum
Infundibular.
Menurut
ukuran, VSD dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
- VSD kecil (diameter defek 0-3mm saat lahir) atau defek <1/3 diameter aorta
- VSD sedang ( diameter defek 3-5mm saat lahir), atau defek antara 1/3 – 2/3 diameter aorta
- VSD besar (diameter defek >5mm saat lahir), atau defek mendekati ukuran aortaDari segi patofisiologi maupun klinis, VSD bisa dibagi menjadi 4 tipe yaitu:1)VSD kecil dengan tahanan pada arteri pulmonalis yang masih normal 2)VSD sedang dengan tahanan pada arteri pulmonalis masih normal 3) VSD besar dan sudah disertai hipertensi pulmonal yang dinamis, artinya hipertensi pulmonal karena bertambahnya volume darah pada arteri pulmonalis tetapi belum ada arteriosklerosis arteri pulmonalis 4)VSD besar dengan hipertensi pulmonal yang permanen karena pada kelainan ini sudah disertai arteriosklerosis arteri pulmonalis.Kateterisasi jantung & Angiografi berguna untuk mengukur tekanan dan saturasi oksigen dari darah di ruang jantung dan mengukur besar shunt. Dengan injeksi kontras melalui kateter dapat diperoleh gambaran radiografis (Angiografi).Tindakan yang dapat dilakukan meliputi: Tindakan perbaikan yaitu penutupan defek VSD dengan menggunakan beberapa instrument, dengan menggunakan teknik transkateter. Instrument yang digunakan antara lain:Amplatzer dan Bard Clammshell Umbrella. Beberapa teknik bedah saat ini sudah berkembang sangat pesat. Pada defek yang kecil, defek ini dapat menutup sendiri. Penutupan VSD besar sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Kemajuan teknik operasi telah memungkinkan penutupan dilakukan saat usia anak 4 bulan.*Disarikan dari berbagai sumber oleh Nurcholid Umam K, penghargaan kepada Prof. dr. A. Samik Wahab, Sp.AK sebagai narasumber utama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar