Kuning pada bayi, atau biasa dikenal dengan istilah ikterus biasa terjadi pada bayi baru lahir. Hal ini terjadi karena beberapa sebab terutama adanya pemecahan sel-sel darah merah yang biasa terjadi pada bayi baru lahir dan belum matangnya fungsi hati. Warna kuning bisa muncul pada hari ke 2 kelahiran sampai 14 hari. Jika kuning muncul pada hari pertama kelahiran bisa dipastikan bayi dalam kondisi sakit karena kuning yang muncul pada hari pertama merupakan tanda patologis yang mengarah ke beberapa macam penyakit.
Derajat dari kuning juga bermacam-macam. Biasanya para dokter anak mengklasifikasikan berdasar panduan dari Kramer. Warna kuning biasanya tampak pertama kali di daerah kepala, kemudian leher, dada, perut, lengan dan tungkai dan yang terakhir di telapak kaki atau tangan serta bagian mata yang berwarna putih.
Jika kuning yang terjadi merupakan ikterus yang fisiologis (terjadi pada hari ke 2-14) maka ibu tidak perlu terlalu khawatir. Yang perlu dilakukan adalah melakukan monitor warna kuningnya, menambah ASI dan kontrol ke dokter anak terdekat. Jika warna kuning telah sampai pada dada atau perut, sebaiknya diperiksa laboratorium untuk mengetahui kadar bilirubin total dan direk/indirek. Bilirubin merupakan hasil pemecahan dari sel darah merah yang menyebabkan warna kuning jika menumpuk di permukaan kulit atau mata.
Dokter anak biasanya akan melakukan analisis dari hasil lab dan kondisi klinis anak. Jika dipandang perlu, dokter akan melakukan foto terapi (terapi sinar) dengan sinar ultraviolet untuk menurunkan kadar bilirubin yang terlalu tinggi.
Kadar bilirubin yang terlalu tinggi di dalam sirkulasi dapat menyebabkan kejang pada bayi jika tidak segera diturunkan karena akan meracuni otak. Selain kejang juga dapat menyebabkan kelainan yang mungkin akan muncul dalam jangka panjang terutama yang berkaitan dengan kelainan otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar