Rabu, 04 Januari 2012

Alergi susu sapi


Apakah alergi susu sapi?
Alergi Susu Sapi (CMA) adalah reaksi terhadap susu sapi yang dihasilkan dari sebuah respon imun hipersensitif terhadap satu atau lebih protein susu. Gejala alergi susu sapi dapat berupa ruam kulit, mengi, muntah, diare, sembelit dan distres pernapasan.
Susu adalah penyebab paling umum dari allergy makanan dan mempengaruhi minimal 2-7,5% dari bayi. Di Inggris, setidaknya 10.000 bayi akan mengalami hal ini. Namun gejala yang menjurus pada alergi susu sapi dapat muncul pada 15% bayi, yang berarti bahwa 50.000 bayi di Inggris mungkin memiliki beberapa gejala alergi susu sapi. Hal ini hampir sama kejadiannya hampir di semua negara. Di Indonesia sendiri belum ada data yang cukup valid untuk mengetahui berapa persen bayi yang memiliki alergi susu sapi tetapi diindikasikan jumlahnya sangat banyak.

Gejala yang biasanya ada pada anak-anak dengan alergi susu sapi kadang tersamarkan oleh diagnosis lain. Misalnya ruam kulit yang terjadi pada sebagian bayi yang alergi susu sapi kadang terdiagnosis oleh dokter sebagai sakit kulit biasa karena jamur atau virus atau alergi bukan karena susu sapi. Muntah dan batuk biasanya juga banyak terdiagnosis sebagai penyakit infeksi seperti radang lambung atau radang saluran napas biasa. Diare menjadi gejala utama yang tersamarkan oleh diare karena virus. Sembelit menjadi gejala klinis 5% bayi yang mengalami alergi susu sapi.
Bagaimana membedakan alergi susu sapi dengan penyakit lainnya?
 Dokter biasanya akan mencurigai alergi susu sapi jika tidak ditemukan penyebab lain pada gejala-gejala di atas. Ibu akan diminta untuk menghentikan sementara pemberian susu sapi, biasanya selama 2 minggu. Pada saat pemberian susu sapi dihentikan, akan dilakukan analisis terhadap kondisi pasien. Jika membaik maka kemungkinan pasien memiliki alergi susu sapi. Untuk memastikan mungkin dokter akan meminta susu sapi untuk diberikan lagi setelah masa penghentian, jika gejala muncul lagi maka susu sapi akan dihentikan dan diganti dengan jenis lain misalnya susu sapi yang terhidrolisis sempurna atau susu kedelai yang banyak di pasaran.
Jadi susu sapi tidak selalu dapat diterima oleh anak kita. Waspadailah gejala-gejala alergi yang muncul dan segera konsultasi dengan dokter anak untuk memastikan diagnosisnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar