Sabtu, 17 Desember 2011

Tips Menghadapi Bencana


Oleh: dr. Nurcholid Umam K

Bencana kerap terjadi di Indonesia. Beragam bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Banyak korban yang meninggal dunia karena bencana di Indonesia. Berbagai macam bencana baik bencana alam maupun bencana buatan manusia atau kombinasi keduanya dapat terjadi di sekita kita seperti banjir bandang, kebakaran, tanah longsor, gempa bumi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, pesawat jatuh dan lain sebagainya. Banyak cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk mengurangi jatuhnya korban bencana tetapi masih saja korban berjatuhan. Untuk lebih meminimalisir jatuhnya korban karena bencana, maka diperlukan kesiapan dari semua pihak. Keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat yang harus mempersiapkan diri menghadapi bencana. Beberapa hal penting yang harus disiapkan oleh sebuah keluarga untuk menghadapi bencana di Indonesia akan diuraikan berikut ini.
  1. Kenali lingkungan tempat keluarga Anda tinggal.
Lingkungan tempat tinggal adalah tempat kita dan keluarga kita setiap hari menghabiskan sebagian besar waktu bersama-sama, oleh karena itu sangat penting untuk mengenali lingkungan di sekitar kita yang dapat menjadi potensi bahaya bencana. Dengan mengenali potensi bencana di sekitar lingkungan kita maka dapat kita minimalkan bahaya yang mengancam. Lingkungan tempat tinggal dapat dikategorikan sebagai risiko tinggi atau risiko rendah bencana. Risiko tinggi misalnya jika anda tinggal di bantaran sungai, tepi laut, di bawah bukit, lereng gunung berapi yang aktif, di tempat rendah yang rutin kebanjiran, di tepi hutan atau semak belukar, di dekat lapangan terbuka, dekat bandara, di tepi jalan besar yang ramai, di dekat gedung bertingkat dan di dekat pabrik kimia atau reaktor nuklir. Risiko rendah jika anda tinggal di lingkungan rumah yang jauh dari hal-hal di atas dan sudah ada persiapan dalam menghadapi bencana.
  1. Identifikasilah bencana apa yang potensial menimpa keluarga Anda dan siapkan alat bantu untuk menghadapi bencana.
Identifikasi ini sangat bermanfaat untuk mempersiapkan keluarga anda dalam menghadapi bencana. Beberapa hal penting yang harus anda identifikasi adalah:
  1. Anda yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan banjir, pastikan bahwa rumah anda siap menghadapi banjir di musim hujan dan tidak ada ancaman longsor ketika bantaran sungai tergerus arus dengan membangun talud. Pastikan juga terdapat pagar pembatas agar anak-anak tidak terjatuh ke sungai. Siapkan bangunan dua lantai untuk pengungsian sementara dan mengungsikan barang-barang. Selalu siapkan jeriken besar atau ban dalam mobil sebagai pelampung darurat jika tiba-tiba banjir, lebih baik lagi jika setiap 10 rumah mempunyai 1 perahu karet sendiri. Ajarkan berenang pada anggota keluarga. Segeralah mengungsi jika banjir semakin tinggi.
  2. Jika anda tinggal di tepi laut, waspadalah dengan tsunami dan badai. Jika terjadi gempa bumi, segeralah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dari pantai. Jangan membangun rumah terlalu dekat dengan pantai karena ombak besar dapat menjadi bencana. Tumpuklah batu-batu besar sebagai pemecah ombak. Tanamlah bakau atau pohon kelapa di tepi pantai sebagai penahan ombak dan mencegah intrusi. Ada baiknya rumah anda mempunyai ruangan bawah tanah untuk tempat mengungsi jika terjadi badai. Jangan lupa siapkan jeriken besar atau ban dalam mobil sebagai pelampung darurat, lebih baik lagi jika anda dapat menyiapkan perahu.
  3. Bagi anda yang tinggal di bawah bukit atau di lereng gunung berapi, pastikan lebih dulu bahwa bukit atau lereng yang anda tinggali tidak terancam longsor. Bukit yang rawan longsor biasanya gundul dan tidak terdapat tanaman berbatang dan berakar besar, kadang dapat anda temukan juga rekahan tanah yang cukup lebar dan panjang. Jika anda berhasil mengidentifikasinya, segera konservasi bukit tersebut, tanamilah dengan tanaman-tanaman berbatang dan berakar besar, mintalah bantuan pusat konservasi lahan atau universitas terdekat. Jika lereng yang anda tinggali berada di gunung berapi yang masih aktif, pastikan anda segera mengungsi jika akan meletus. Jangan tinggal di jalur lahar atau awan panas, bertanyalah pada pejabat desa setempat tentang jalur lahar dan awan panas.
  4. Anda yang tinggal di tepi hutan atau semak belukar, waspadalah dengan bahaya kebakaran pada musim kemarau dan bahaya binatang buas. Jangan biarkan anak anda bermain tanpa pengawasan. Sebarkan garam kasar setiap malam di sekeliling rumah anda. Berilah pagar yang tinggi dan jagalah agar selalu tertutup. Telitilah lebih dahulu jika anda akan masuk rumah setelah lama bepergian karena ular kadang bersarang di rumah yang lama kosong. Periksa mobil anda ketika akan dipakai untuk berjaga-jaga adanya ular yang masuk ke dalam mobil. Bersihkan dan bakarlah belukar yang dekat dengan rumah anda, api dapat menakuti hewan buas agar menjauhi rumah anda. Jika terjadi kebakaran, buatlah parit yang cukup lebar di sekeliling rumah anda. Siapkan sumber air (misalnya air sumur) di halaman rumah untuk memadamkan kebakaran.
  5. Bagi anda yang tinggal di dekat tempat terbuka misalnya lapangan atau sabana, waspadalah dengan bahaya petir, pasanglah penangkal petir di rumah anda. Jangan berlindung di bawah pohon jika hujan, petir kadang menyambar pohon yang berada di tempat terbuka. Lebih baik mematikan sumber listrik jika banyak terjadi petir.
  6. Anda yang tinggal di pinggir jalan besar, dekat bandara atau terminal, pilihlah bahan bangunan yang kuat, terutama bahan yang terbuat dari kaca agar tidak mudah pecah jika ada getaran kuat. Buatlah pagar dari batako atau semen yang kuat untuk berjaga-jaga jika ada kendaraan yang nyelonong ke rumah kita. Tanamlah tanaman pagar, perdu atau pohon dengan daun yang rimbun di sekeliling rumah untuk meredam bunyi dan polusi. Selalu tutup pintu pagar depan agar anak kita tidak berlari keluar rumah tanpa pengawasan. Sediakan penutup telinga terutama untuk bayi.
  7. Jika rumah anda berada di antara gedung-gedung bertingkat, waspadalah ketika gempa bumi terjadi. Pastikan ada tempat berlindung di sekitar rumah anda, lebih baik lagi jika anda membuat ruang bawah tanah yang terlindung kuat untuk bersembunyi ketika gempa terjadi.
  8. Jika tempat tinggal anda dekat dengan pabrik kimia atau reaktor nuklir, waspadalah dengan bahaya kebakaran atau kebocoran reaktor. Mintalah pengelola pabrik atau reaktor untuk bertemu dan menjelaskan tingkat keamanan dan prosedur peringatan bahaya yang mereka siapkan untuk penduduk sekitar. Mintalah tanda sirine dipasang agar dapat didengar semua penduduk sekitar ketika terjadi bencana. Segera mengungsi sejauh mungkin jika terjadi kebakaran atau kebocoran reaktor.
  1. Siapkan obat-obatan gawat darurat dan alat bantu medis sederhana.
Beberapa jenis obat-obatan gawat darurat berikut ini sebaiknya anda siapkan di rumah untuk berjaga-jaga bila ada bencana: Larutan antiseptik, Alkohol 70% untuk membersihkan alat atau untuk kompres demam, obat asma inhaler dan tablet, larutan Oralit, obat jantung, obat diabetes melitus, obat antasida untuk penyakit maag, obat demam, obat anti nyeri, obat anti kejang, minyak kayu putih, salep anti nyeri otot, salep luka bakar, tetes mata.
Sedangkan alat-alat medis sederhana yang sebaiknya anda siapkan di rumah adalah: Plester luka, plester biasa untuk merekatkan kassa, kain kassa steril dan yang tidak steril, kapas steril dan yang tidak steril, kain verban mitella ukuran sedang dan besar untuk pertolongan pertama patah tulang, gunting kecil untuk memotong kassa atau plester, alat pembersih telinga, termometer suhu badan, spatel tongue (bilah kayu tipis untuk mencegah lidah tergigit ketika anak mengalami kejang)
  1. Sediakan peralatan darurat dan alat komunikasi di rumah anda.
Peralatan yang sebaiknya anda siapkan di rumah adalah senter/sentolop, korek api gas, lilin, jas hujan, generator listrik ukuran kecil, pisau lipat dan jika ada sediakan tenda atau kain terpal.
Alat komunikasi yang biasa kita pakai adalah telepon baik telepon genggam maupun kabel. Alat ini sangat bermanfaat jika masih berfungsi saat bencana, tetapi kadang saat bencana terjadi, jalur komunikasi konvensional ini akan terputus pula. Jika anda mampu, belilah pesawat radio komunikasi atau Handy Talkie (HT) dan berkonsultasilah pada organisasi RAPI (Radio Antar Penduduk Indonesia) atau ORARI di tempat tinggal anda. Alat komunikasi sederhana yang dapat kita buat sendiri adalah kentongan. Alat ini sangat membantu dalam keadaan bencana untuk berkomunikasi dengan tetangga atau tim penolong.
  1. Sediakan buku-buku sederhana tentang bencana.
Sebaiknya anda siapkan buku-buku tentang berbagai macam bencana untuk lebih mengetahui tanda-tanda dan gejala alam yang biasanya muncul ketika bencana akan terjadi. Hal ini akan membuat anda dan keluarga lebih merasa aman karena mengetahui lebih banyak tentang potensi bencana di lingkungan anda.
  1. Berlatihlah dengan anggota keluarga.
Ketika hari libur, buatlah sebuah permainan kecil atau simulasi dengan seluruh anggota keluarga seakan-akan terjadi bencana. Simulasi akan membuat kita lebih paham apa yang harus dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga.
  1. Buatlah kelompok penanggulangan bencana di lingkungan Anda.
Tidak ada salahnya jika anda bersama-sama dengan tetangga sekitar membentuk kelompok penanggulangan bencana ini untuk memudahkan koordinasi dan tindakan awal. Selain itu, dengan saling mengenal anggota keluarga lain, maka anda dapat menentukan mana yang harus ditolong lebih dulu. Biasanya orang tua, anak-anak dan ibu-ibu menjadi prioritas pertama untuk evakuasi. Kelompok ini diharapkan terus berlatih dan menambah pengetahuannya tentang penanganan bencana.

Demikian sekilas tentang pentingnya persiapan keluarga dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan setiap keluarga akan membuat masyarakat siap menghadapi bencana dan hal ini dapat mengurangi jatuhnya korban sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar