Jumat, 16 Desember 2011

Infeksi Helicobacter Pylori


Infeksi Helicobacter pylori sampai saat ini masih merupakan masalah di dunia dan banyak kasus yang tak terdiagnosis dengan baik. Kesulitan diagnosis pada penyakit ini adalah karena manifestasi klinisnya yang kadang tidak khas bahkan banyak yang asimtomatis dan prosedur diagnostik yang masih sulit dan tidak banyak tersedia di rumah sakit. Fenomena infeksi H. pylori merupakan fenomena gunung es dimana kebanyakan penyakit yang berhasil didiagnosis mungkin hanya sebagian kecil dari seluruh populasi yang terinfeksi.
Helicobacter pylori adalah bakteri yang dapat berkoloni pada saluran cerna manusia dan merupakan salah satu penyebab ulkus duodenum dan gaster, atau salah satu faktor penyebab keganasan lambung. Infeksi didapatkan secara per oral dan sebagian besar ditularkan antar anggota keluarga pada masa anak-anak.
Prevalensi H. pylori di Negara berkembang dilaporkan lebih tinggi dibanding negara maju. Pada negara berkembang, prevalensi H. pylori pada anak berkisar antara 30-80% dan di negara maju diperkirakan sebesar 10%.
Manifestasi klinis yang sering terjadi adalah gangguan saluran cerna seperti muntah, mual, diare, nyeri perut dan lain-lain. Infeksi H. pylori pada anak sebagian besar asimtomatis atau memperlihatkan gejala saluran cerna yang tidak spesifik. Karena gejala klinis yang tidak khas prevalensi tinggi dari penyakit ini sehingga diagnosis pasti dari penyakit ini adalah berdasar pada biopsi. 
 
H. pylori adalah gram negative, non spora, bias curved atau spiral rod shaped, tumbuh secara microaerob, mempunyai 7 flagella. Organisme ini mempunyai ukuran kira-kira tebalnya 0,6 um dengan panjang 1,5 um. Bakteri ini dapat tumbuh baik pada suhu 35-37C dan memproduksi enzyme catalase, cytochrome oxidase, urease, alkaline phosphatase dan glutamyl transpeptidase. Strain H. pylori dapat dikultur dari duodenum, cairan lambung, dental plague walaupun jarang dilakukan, dan feses. Habitat utama di saluran pencernaan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar