Oleh: dr. Nurcholid Umam K
Bencana kerap terjadi di Indonesia.
Beragam bencana dapat terjadi kapan saja dan dimana saja. Banyak korban yang
meninggal dunia karena bencana di Indonesia. Berbagai macam bencana baik
bencana alam maupun bencana buatan manusia atau kombinasi keduanya dapat
terjadi di sekita kita seperti banjir bandang, kebakaran, tanah longsor, gempa
bumi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, pesawat jatuh
dan lain sebagainya. Banyak cara yang sudah dilakukan pemerintah untuk
mengurangi jatuhnya korban bencana tetapi masih saja korban berjatuhan. Untuk
lebih meminimalisir jatuhnya korban karena bencana, maka diperlukan kesiapan
dari semua pihak. Keluarga merupakan unsur terkecil dalam masyarakat yang harus
mempersiapkan diri menghadapi bencana. Beberapa hal penting yang harus
disiapkan oleh sebuah keluarga untuk menghadapi bencana di Indonesia akan
diuraikan berikut ini.
- Kenali
     lingkungan tempat keluarga Anda tinggal.
 
Lingkungan tempat
tinggal adalah tempat kita dan keluarga kita setiap hari menghabiskan sebagian
besar waktu bersama-sama, oleh karena itu sangat penting untuk mengenali
lingkungan di sekitar kita yang dapat menjadi potensi bahaya bencana. Dengan
mengenali potensi bencana di sekitar lingkungan kita maka dapat kita minimalkan
bahaya yang mengancam. Lingkungan tempat tinggal dapat dikategorikan sebagai
risiko tinggi atau risiko rendah bencana. Risiko tinggi misalnya jika anda
tinggal di bantaran sungai, tepi laut, di bawah bukit, lereng gunung berapi
yang aktif, di tempat rendah yang rutin kebanjiran, di tepi hutan atau semak
belukar, di dekat lapangan terbuka, dekat bandara, di tepi jalan besar yang
ramai, di dekat gedung bertingkat dan di dekat pabrik kimia atau reaktor
nuklir. Risiko rendah jika anda tinggal di lingkungan rumah yang jauh dari
hal-hal di atas dan sudah ada persiapan dalam menghadapi bencana.
- Identifikasilah
     bencana apa yang potensial menimpa keluarga Anda dan siapkan alat bantu
     untuk menghadapi bencana.
 
Identifikasi ini
sangat bermanfaat untuk mempersiapkan keluarga anda dalam menghadapi bencana. Beberapa
hal penting yang harus anda identifikasi adalah:
- Anda yang
     tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan banjir, pastikan bahwa rumah
     anda siap menghadapi banjir di musim hujan dan tidak ada ancaman longsor
     ketika bantaran sungai tergerus arus dengan membangun talud. Pastikan juga
     terdapat pagar pembatas agar anak-anak tidak terjatuh ke sungai. Siapkan
     bangunan dua lantai untuk pengungsian sementara dan mengungsikan
     barang-barang. Selalu siapkan jeriken besar atau ban dalam mobil sebagai
     pelampung darurat jika tiba-tiba banjir, lebih baik lagi jika setiap 10
     rumah mempunyai 1 perahu karet sendiri. Ajarkan berenang pada anggota
     keluarga. Segeralah mengungsi jika banjir semakin tinggi.
 - Jika anda
     tinggal di tepi laut, waspadalah dengan tsunami dan badai. Jika terjadi
     gempa bumi, segeralah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi dari pantai.
     Jangan membangun rumah terlalu dekat dengan pantai karena ombak besar dapat
     menjadi bencana. Tumpuklah batu-batu besar sebagai pemecah ombak. Tanamlah
     bakau atau pohon kelapa di tepi pantai sebagai penahan ombak dan mencegah
     intrusi. Ada baiknya rumah anda mempunyai ruangan bawah tanah untuk tempat
     mengungsi jika terjadi badai. Jangan lupa siapkan jeriken besar atau ban
     dalam mobil sebagai pelampung darurat, lebih baik lagi jika anda dapat
     menyiapkan perahu.
 - Bagi anda
     yang tinggal di bawah bukit atau di lereng gunung berapi, pastikan lebih
     dulu bahwa bukit atau lereng yang anda tinggali tidak terancam longsor.
     Bukit yang rawan longsor biasanya gundul dan tidak terdapat tanaman
     berbatang dan berakar besar, kadang dapat anda temukan juga rekahan tanah
     yang cukup lebar dan panjang. Jika anda berhasil mengidentifikasinya,
     segera konservasi bukit tersebut, tanamilah dengan tanaman-tanaman
     berbatang dan berakar besar, mintalah bantuan pusat konservasi lahan atau
     universitas terdekat. Jika lereng yang anda tinggali berada di gunung
     berapi yang masih aktif, pastikan anda segera mengungsi jika akan meletus.
     Jangan tinggal di jalur lahar atau awan panas, bertanyalah pada pejabat
     desa setempat tentang jalur lahar dan awan panas.
 - Anda yang
     tinggal di tepi hutan atau semak belukar, waspadalah dengan bahaya
     kebakaran pada musim kemarau dan bahaya binatang buas. Jangan biarkan anak
     anda bermain tanpa pengawasan. Sebarkan garam kasar setiap malam di
     sekeliling rumah anda. Berilah pagar yang tinggi dan jagalah agar selalu
     tertutup. Telitilah lebih dahulu jika anda akan masuk rumah setelah lama
     bepergian karena ular kadang bersarang di rumah yang lama kosong. Periksa
     mobil anda ketika akan dipakai untuk berjaga-jaga adanya ular yang masuk
     ke dalam mobil. Bersihkan dan bakarlah belukar yang dekat dengan rumah
     anda, api dapat menakuti hewan buas agar menjauhi rumah anda. Jika terjadi
     kebakaran, buatlah parit yang cukup lebar di sekeliling rumah anda.
     Siapkan sumber air (misalnya air sumur) di halaman rumah untuk memadamkan
     kebakaran.
 - Bagi anda
     yang tinggal di dekat tempat terbuka misalnya lapangan atau sabana,
     waspadalah dengan bahaya petir, pasanglah penangkal petir di rumah anda.
     Jangan berlindung di bawah pohon jika hujan, petir kadang menyambar pohon
     yang berada di tempat terbuka. Lebih baik mematikan sumber listrik jika
     banyak terjadi petir. 
 - Anda yang
     tinggal di pinggir jalan besar, dekat bandara atau terminal, pilihlah
     bahan bangunan yang kuat, terutama bahan yang terbuat dari kaca agar tidak
     mudah pecah jika ada getaran kuat. Buatlah pagar dari batako atau semen
     yang kuat untuk berjaga-jaga jika ada kendaraan yang nyelonong ke rumah
     kita. Tanamlah tanaman pagar, perdu atau pohon dengan daun yang rimbun di
     sekeliling rumah untuk meredam bunyi dan polusi. Selalu tutup pintu pagar
     depan agar anak kita tidak berlari keluar rumah tanpa pengawasan. Sediakan
     penutup telinga terutama untuk bayi.
 - Jika rumah
     anda berada di antara gedung-gedung bertingkat, waspadalah ketika gempa
     bumi terjadi. Pastikan ada tempat berlindung di sekitar rumah anda, lebih
     baik lagi jika anda membuat ruang bawah tanah yang terlindung kuat untuk
     bersembunyi ketika gempa terjadi.
 - Jika
     tempat tinggal anda dekat dengan pabrik kimia atau reaktor nuklir,
     waspadalah dengan bahaya kebakaran atau kebocoran reaktor. Mintalah
     pengelola pabrik atau reaktor untuk bertemu dan menjelaskan tingkat
     keamanan dan prosedur peringatan bahaya yang mereka siapkan untuk penduduk
     sekitar. Mintalah tanda sirine dipasang agar dapat didengar semua penduduk
     sekitar ketika terjadi bencana. Segera mengungsi sejauh mungkin jika
     terjadi kebakaran atau kebocoran reaktor.
 
- Siapkan
     obat-obatan gawat darurat dan alat bantu medis sederhana.
 
Beberapa jenis
obat-obatan gawat darurat berikut ini sebaiknya anda siapkan di rumah untuk
berjaga-jaga bila ada bencana: Larutan antiseptik, Alkohol 70% untuk membersihkan alat atau untuk kompres
demam, obat asma inhaler dan
tablet, larutan Oralit, obat jantung, obat diabetes melitus, obat antasida
untuk penyakit maag, obat demam, obat anti nyeri, obat anti kejang, minyak kayu
putih, salep anti nyeri otot, salep luka bakar, tetes mata. 
Sedangkan
alat-alat medis sederhana yang sebaiknya anda siapkan di rumah adalah: Plester
luka, plester biasa untuk merekatkan kassa, kain kassa steril dan yang tidak
steril, kapas steril dan yang tidak steril, kain verban mitella ukuran sedang dan besar untuk pertolongan pertama patah
tulang, gunting kecil untuk memotong kassa atau plester, alat pembersih
telinga, termometer suhu badan, spatel
tongue (bilah kayu tipis untuk mencegah lidah tergigit ketika anak
mengalami kejang)
- Sediakan
     peralatan darurat dan alat komunikasi di rumah anda.
 
Peralatan yang
sebaiknya anda siapkan di rumah adalah senter/sentolop, korek api gas, lilin, jas
hujan, generator listrik ukuran
kecil, pisau lipat dan jika ada sediakan tenda atau kain terpal.
Alat komunikasi
yang biasa kita pakai adalah telepon baik telepon genggam maupun kabel. Alat
ini sangat bermanfaat jika masih berfungsi saat bencana, tetapi kadang saat
bencana terjadi, jalur komunikasi konvensional ini akan terputus pula. Jika
anda mampu, belilah pesawat radio komunikasi atau Handy Talkie (HT) dan berkonsultasilah pada organisasi RAPI (Radio
Antar Penduduk Indonesia) atau ORARI di tempat tinggal anda. Alat komunikasi
sederhana yang dapat kita buat sendiri adalah kentongan. Alat ini sangat
membantu dalam keadaan bencana untuk berkomunikasi dengan tetangga atau tim
penolong.
- Sediakan
     buku-buku sederhana tentang bencana.
 
Sebaiknya anda
siapkan buku-buku tentang berbagai macam bencana untuk lebih mengetahui
tanda-tanda dan gejala alam yang biasanya muncul ketika bencana akan terjadi.
Hal ini akan membuat anda dan keluarga lebih merasa aman karena mengetahui
lebih banyak tentang potensi bencana di lingkungan anda.
- Berlatihlah
     dengan anggota keluarga.
 
Ketika hari libur,
buatlah sebuah permainan kecil atau simulasi dengan seluruh anggota keluarga
seakan-akan terjadi bencana. Simulasi akan membuat kita lebih paham apa yang
harus dilakukan oleh masing-masing anggota keluarga.
- Buatlah
     kelompok penanggulangan bencana di lingkungan Anda.
 
Tidak ada salahnya
jika anda bersama-sama dengan tetangga sekitar membentuk kelompok
penanggulangan bencana ini untuk memudahkan koordinasi dan tindakan awal. Selain
itu, dengan saling mengenal anggota keluarga lain, maka anda dapat menentukan
mana yang harus ditolong lebih dulu. Biasanya orang tua, anak-anak dan ibu-ibu
menjadi prioritas pertama untuk evakuasi. Kelompok ini diharapkan terus
berlatih dan menambah pengetahuannya tentang penanganan bencana.
Demikian sekilas tentang
pentingnya persiapan keluarga dalam menghadapi bencana. Kesiapsiagaan setiap
keluarga akan membuat masyarakat siap menghadapi bencana dan hal ini dapat
mengurangi jatuhnya korban sia-sia.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar