File:La monstrua desnuda (1680), de Juan Carreño de Miranda..jpg
Obesitas merupakan masalah baru yang telah menjadi pandemi di seluruh dunia. Obesitas menimbulkan masalah kesehatan yang sangat serius di negara-negara maju. Bahkan negara berkembang seperti Indonesiapun saat ini menghadapi jutaan anak yang mengalami obesitas.
Apakah obesitas? Obesitas merupakan akumulasi lemak berlebihan pada subkutan dan jaringan
lainnya (IMT ≥ 95 persentil berdasarkan usia pada CDC growth chart 2000). Penyebabnya dipengaruhi berbagai macam faktor atau multifaktorial (genetik, lingkungan, endokrin), biasanya masukan
energi lebih banyak dari pengeluaran energi.
Etiologi atau penyebab umum adalah Genetik / familial, endokrin, lingkungan (perilaku makan,
aktivitas fisik kurang) yang semuanya menyebabkan keseimbangan energi positif dan akhirnya menyebabkan penumpukan lemak.
Kriteria:
Berdasarkan indeks
BB/TB
BB/TB 120-135% : Obesitas
ringan
BB/TB 135-150% : Obesitas
sedang
Penatalaksanaan
1. Keterlibatan Orang
Tua
1.1. Jangan
menggunakan makanan sebagai hadiah
Misal
tidur lebih telat / mengajak berjalan di taman setelah dapat mengatur makan
atau setelah berolah raga.
1.2. Mengatur
waktu makan dan makanan selingan.
1.3. Tentukan
dengan anak kapan dan makanan apa yang boleh dimakan, termasuk memilih makanan
di restoran (rendah lemak dan rendah gula).
1.4. Orang tua harus merubah dan mengontrol
kebiasaan makan dan beraktivitas.
2. Meningkatkan
aktivitas
2.1. Mengurangi
kebiasaan santai.
- Menonton TV / main game 1 jam sehari.
- Lebih banyak berjalan (ke sekolah), bermain dengan teman, dsb.
2.2. Berolah
raga antara ½ jam-1 jam sehari.
3. Mengurangi Intake
Kalori.
3.1. Identifikasi
pola makanan dan kebiasaan makanan khususnya makanan tinggi kalori.
3.2. Mengganti
makanan tinggi kalori seperti es krim, makanan berlemak/ minyak dengan segelas
jus buah. Pengurangan 100 kalori perhari dapat mengurangi hampir 10 kg (10 lb)
dalam setahun.
3.3. Menggunakan
“kartu hijau” (makanan rendah kalori) kelompok makanan boleh dikonsumsi cukup
banyak, “kartu kuning” (makanan berkalori sedang) kelompok makanan yang
konsumsinya dikurangi dan “kartu merah” (makanan kalori tinggi) kelompok
makanan yang sebaiknya dihindari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar