Senin, 28 November 2011

Imunisasi Hepatitis A


VAKSIN HEPATITIS A

Hepatitis A merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus Hepatitis A suatu virus RNA yang ditularkan melalui rute fecal-oral terutama karena sanitasi yang buruk. Dapat menular lewat makanan atau minuman yang terkontaminasi virus atau dari droplet ludah manusia yang mengandung virus. Penyakit ini sebenarnya dapat sembuh sendiri tetapi pada pasien dengan gejala yang berat dapat muncul kuning di seluruh tubuh maupun di mata, warna kecing seperti teh, mual, muntah-muntah dan demam. Vaksinasi dapat mencegah penyakit ini. Diberikan pada usia > 2 tahun, dua kali dengan interval 6-12 bulan. Gambar di atas menjelaskan peningkatan imunoglobulin saat terjadi infeksi hepatitis A.

Imunisasi typhoid


VAKSIN TIFOID

Vaksin ini untuk mencegah penyakit typhoid atau dalam bahasa awam sering disebut dengan tipes atau tiphus. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Salmonella Typhi. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh manusia karena manusia tersebut memakan makanan atau meminum air yang terkontaminasi bakteri tersebut. Transmisinya melalui fecal oral (diperantarai makanan dan feses/tinja yang terkontaminasi-lihat gambar). Bakteri ini termasuk gram negatif dan dapat bergerak lincah karena mempunyai flagella atau cambuk di tubuhnya. Vaksin typhoid terdiri dari 2 macam yaitu vaksin hidup dan vaksin mati atau inaktif.  Vaksin ini diberikan pada umur > 2 tahun, diulang setiap 3 tahun.

Kamis, 24 November 2011

Imunisasi Influenza

Vaksin Influenza

Vaksin ini berisi 3 jenis strain virus influenza inaktif atau virus yang dilemahkan yaitu strain tipe A subtipe H3N2, tipe A subtipe H1N1, dan tipe B. Tipe-tipe inilah yang umum menyerang manusia terutama saat muslim flu. Vaksin ini bermanfaat untuk mencegah penyakit influenza dari 3 jenis strain ini atau mengurangi keparahan jika anak sakit flu. Vaksin ini sangat disarankan untuk anak-anak yang menderita asma, alergi dan anak dengan kelainan bawaan misalnya penyakit jantung bawaan, penyakit paru atau penyakit bawaan lainnya. Diberikan mulai umur 6 bulan dan diulang setiap tahun sekali. Karena banyaknya strain yang berbeda-beda setiap tahun dan jenis strain yang berbeda-beda, maka vaksin ini akan diperbaharui terus setiap tahun dengan jenis strain yang berbeda.

*Ket gambar: virus influenza (taken from wikipedia)


Imunisasi MMR


Measles, Mumps and Rubella (MMR)
Vaksin ini untuk mencegah 3 macam penyakit yaitu Campak, Parotitis atau gondongan dan Rubella.  Campak biasanya ditandai dengan demam tinggi selama 3 hari, kemudian muncul rash kemerahan di kulit mulai dari belakang telinga menjalar ke seluruh tubuh kemudian demam mulai turun dan bekas kemerahan di kulit menjadi berwarna kehitaman. Sedangkan Mumps atau parotitis atau gondongan ditandai dengan demam dan bengkak dikelenjar parotis di leher dibawah pipi. Rubella ditandai dengan demam dan muncul warna rash kemerahan yang kemudian akan menghilang dengan cepat. Vaksin ini diberikan usia 15 bulan jika anak telah mendapat imunisasi campak atau saat umur 12 bulan, apabila belum mendapat campak 9 bulan, umur 6 tahun diberikan untuk ulangan maupun catch-up immunization. 
Kontroversi seputar vaksin MMR telah lama menjadi polemik. Dari banyak studi penelitian yang dilakukan, tidak terbukti imunisasi MMR menyebabkan autisme. Zat yang terkandung dalam vaksin yang dahulu dikhawatirkan memiliki efek samping autisme adalah zat pembawa vaksin bernama Thymerosal. Saat ini vaksin-vaksin tidak lagi mengandung Thymero sal walaupun peranan Thymerosal sebagai penyebab autisme juga tidak terbukti secara penelitian, jadi vaksin ini sangat aman untuk diberikan. Baca juga http://kesehatan.kompas.com/read/2010/01/29/11025357/Dokter.Pemicu.Kontroversi.Vaksin.MMR.Dijatuhi.Sanksi
*Disarikan dari berbagai sumber oleh Nurcholid Umam K.
*Keterangan gambar: Persiapan vaksin dengan pengambilan sampel dari dalam telur (thanks Wikipedia and WHO)

Rabu, 23 November 2011

Imunisasi PCV


PNEUMOKOKUS (PVC)

Vaksin ini akan mencegah terjadinya infeksi oleh Streptococcus Pneumonia (invasive pneumococca l disease/IPD), bakteri gram positif yang dapat menyebabkan berbagai macam infeksi seperti Pneumonia (radang paru-paru),  sinusitis akut, otitis media (radang telinga), meningitis (radang selaput otak), endokarditis (radang otot jantung), osteomyelitis (radang tulang),  selulitis (radang pembuluh darah), abses otak. Diberikan sejak usia 2 bulan, 4 dan 6 bulan dan booster pada umur 12-15 bulan. Pada anak yang belum mendapat vaksin ini pada usia > 1 tahun, vaksin ini diberikan 2 kali dengan interval 2 bulan. Pada usia 2 – 5 tahun diberikan 1 kali.

Selasa, 22 November 2011

Imunisasi HiB

VAKSIN HIB

Vaksin ini berguna untuk mencegah terjadinya radang selaput otak yg disebabkan bakteri haemophyllus influensa tipe B, bakteri gram negatif berbentuk batang. Dapat tumbuh secara aerob maupun fakultatif anaerob (hanya membutuhkan sedikit oksigen). Bakteri ini bukan penyebab influenza yang kita kenal sebagai flu. Flu disebabkan oleh virus sedangkan bakteri ini menyerang otak dan menembus lapisan-lapisan pelindung otak yang disebut meninges (lihat gambar) dan menyebabkan radang selaput otak atau meningitis dengan gejala klinis demam tinggi, kejang disertai dengan penurunan kesadaran. pasien yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami sakit berat yang dapat mengakibatkan kematian bila tidak diobati segera. Diberikan mulai usia 2 bulan dengan interval 2 bulan. Dapat diberikan secara terpisah atau kombinasi (lihat jadwal).

Imunisasi Cacar Air

VAKSIN CACAR AIR (VARICELLA)

Vaksin ini dapat mencegah timbulnya cacar air. Namun vaksin ini tidak hanya melindungi bayi/ anak tetapi juga mengurangi terjadinya resiko tertular oleh orang sekitar yang sedang sakit. Jika anak yang tervaksinasi menderita cacar air, biasanya akan lebih ringan. Penyebab penyakit ini adalah virus varicella zooster dan sangat menular. Dapat menular melalui droplet air liur penderita, lewat bersin atau batuk atau kontak langsung dengan cairan dari rash penderita dan masih dapat menular sampai vesikel-vesikel di kulit berubah menjadi krusta. Komplikasi dari varicella yang kadang terjadi saat dewasa adalah adanya Herpes Zoster.
Imunisasi ini dapat diberikan sejak usia satu tahun dan disarankan diulang lagi 5 tahun kemudian.

Jumat, 18 November 2011

Imunisasi Hepatitis B


VAKSIN HEPATITIS B
 
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat merusak hati.  Pada banyak kasus, anak yang terserang hepatitis dapat mengalami sakit kronis/menetap dan dapat berkembang menjadi sirosis/pengerutan hati atau kanker hati. Vaksinasi hepatitis B diberikan dalam waktu 12 jam setelah lahir, dilanjutkan pada umur 1 bulan dan diulang lagi pada umur 6 bulan. 

Imunisasi Campak


VAKSIN CAMPAK
Penyakit ini disebabkan oleh virus morbili yang sangat menular. Biasanya ditandai dengan panas tinggi disusul dengan munculnya bercak koplik spot di rongga mulut pada hari ke-2 dan diikuti munculnya rash kemerahan di seluruh tubuh. Imunisasi Campak diberikan usia 9 bulan. Campak kedua diberikan bersamaan dengan Mumps dan Rubella dalam bentuk vaksin MMR saat usia 15 bulan dan vaksin campak diulang lagi saat usia 6 tahun atau SD kelas 1. Setelah vaksin kadang timbul demam selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan. Kadang disertai kemerahan.

Imunisasi Polio


VAKSIN POLIO
 
Penyakit ini menyerang saraf sehingga dapat menyebabkan kelumpuhan (lumpuh layuh) pada anggota badan. Saat ini terdapat dua macam vaksin polio yaitu vaksin polio oral (OPV) dan vaksin Polio inaktif (IPV) yang pemberiannya dengan cara disuntikkan. Vaksin polio oral diberikan sejak umur 0 bulan yaitu sesaat sebelum bayi dipulangkan dari runah sakit atau rumah bersalin sedangkan vaksin polio inaktif diberikan saat usia 2 bulan. Biasanya diberikan bersamaan dengan DPT. Ulangan vaksin polio diberikan saat umur 3, 4 dan 9 bulan.
Virus Polio masuk ke dalam tubuh kita lewat saluran pencernaan, berkembang biak di permukaan mukosa usus dan akhirnya masuk dan menyebar lewat pembuluh darah kemudian melakukan invasi di seluruh organ tubuh terutama syaraf. Invasi virus ini pada syaraf kita akan menyebabkan keadaan lumpuh layuh.

Kamis, 17 November 2011

Imunisasi DPT


VAKSIN DPT
Berguna untuk mencegah penyakit difteri, pertusis, tetanus. Vaksin ini diberikan saat bayi berusia 2 bulan, 3 dan 4 bulan (atau minimal berselang 4 minggu). Dalam bentuk injeksi. Difteri adalah radang pada tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphteriae, bila tidak dicegah dapat menyebabkan kematian pada anak. Pertusis merupakan radang pernafasan yang disebabkan oleh bakteri Bordetella Pertussis. Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari karena lamanya batuk mencapai 3 bulan. Sedangkan tetanus disebabkan oleh bakteri clostridium tetani yang masuk melalui luka.
Setelah divaksinasi kadang - kadang timbul demam disertai rasa nyeri pada tempat suntikan. Biasanya demam ini akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 1-2 hari. Bila demam berlanjut konsultasikan pada dokter anda.
Saat ini telah dikembangkan vaksin DPT yang risiko efek sampingnya lebih ringan. Demam yang biasanya terjadi lebih banyak disebabkan oleh unsur Pertusis dalam vaksin karena kebanyakan vaksin menggunakan bakteri Pertusis utuh. Untuk mengurangi efek samping demam, saat ini telah dibuat vaksin DPaT, yaitu vaksin DPT dengan unsur bakteri Pertusis aseluler.

Imunisasi BCG


VAKSIN BCG 

BCG kepanjangan dari Bacillus Calmette-Guerin. Vaksin ini dapat melindungi anak dari penyakit tuberculose ( TBC). Penyakit ini ditularkan oleh kuman TBC dan sangat mudah menular melalui pernafasan, lewat udara, percikan ludah penderita sewaktu batuk, bersin dan bercakap-cakap. Bakteri ini bentuknya batang (bacillus) dan ditemukan oleh ilmuwan Calmette dan Guerin. Pewarnaan ziehl nielsen dapat mengidentifikasi bakteri dengan warna kemerahan di mikroskop. Bakteri ini sering disebut Bakteri Tahan Asam (BTA) karena dengan pewarnaan yang sifatnya asam, bakteri ini masih dapat bertahan hidup.
Diberikan sejak lahir. Apabila usia bayi lebih dari tiga bulan dan belum pernah mendapatkan vaksin BCG , terlebih dahulu harus dilakukan uji tuberculin. BCG diberikan apabila uji tuberculin memberikan hasil negatif . Reaksi yang timbul berupa pembengkakan kecil merah di tempat suntikan. Ibu sebaiknya tidak memberikan obat apapun dan harus biarkan terbuka. Luka bekas suntikan akan sembuh sendiri dan meninggalkan jaringan parut.

Imunisasi...pentingkah?



oleh: Nurcholid Umam K
Imunisasi berguna untuk melindungi bayi/ anak dari penyakit-penyakit menular yang berbahaya. Pemberian vaksin (imunisasi) merangsang tubuh bayi untuk memproduksi antibodi sehingga bayi/ anak menjadi kebal.
Beberapa penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi antara lain : tuberculose(TBC), difteri, pertusis ( batuk rejan/ batuk 100 hari). Tetanus, poliomelielitis , campak dan radang hati.
Berikut adalah jadwal terbaru imunisasi yang dikeluarkan oleh IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia)

Jenis
Vaksin
Umur Pemberian
Bulan
Tahun
LHR
1
2
3
4
5
6
9
12
15
18
24
3
5
6
7
8
9
10
12
18
BCG
1x

















Hepatitis B
1
2




3














Polio
0

1

2

3





4

5



6(Td)
7(Td)
DPT


1

2

3



4









Campak







1




2





HIB


1

2

3


4










PCV


1

2

3

4











Influenza






Diberikan 1x per tahun
Varisela








1x
MMR









1



2






Tifoid











Ulangi tiap 3 Tahun
Hepatitis A











2x, interval 6-12 bulan
HPV


















3x